Dusun Midang sebagai
gerbang pertama memasuki daerah gunung sari dari arah rembige kota Mataram
tentu sangat banyak terpengaruh oleh budaya pergaulan kota. Sehingga, banyak
slogan negative yang disematkan untuk dusun Midang misalkan, “Midang adalah hawainya
gunung sari”. Slogan itu ada karena sebagian pemuda dan masyarakat gunung sari
melihat Midang sebagai kampung yang tidak punya pegangan dan bebas. Menepis isu
miring tentang gosip kolot itu, kini pemuda di dusun Midang mencoba merajut
benang kusut yang selama ini telah berserakan di halaman dusunnya. Pemuda Midang
mulai mengkonstruksi konsep tentang dusun Midang masa depan yang berbudaya, religious
dan maju.
Hari Minggu, 20 Agustus
2017 setelah merencanakan akan diadakannya “festifal jamplung” yang akan
dimulai pada tanggal 25 agustus nanti, minggu pagi tadi, pemuda dusun Midang
menggelar lomba “jalan sehat berjama’ah”. Rute jalan sehat berjama’ah itu
mengelilingi dusun Midang dari arah barat ke timur dan terus dilanjutkan
menelusuri kali-kali yang ada di dusun midang. Menariknya, jalan sehat berjama’ah
kali ini juga di isi dengan menyadarkan masyarakat setempat akan bahaya
membuang sampah di sembarang tempat terutama di kali.
Kali yang berada di
Midang adalah otak atau sumber aliran air kali ke arah dusun sesela. Sederhananya,
limbah yang berserakan di sesela tentunya bukan sepenuhnya milik dan berasal
dari warga sesela tapi, sebagian limbah itu juga berasal dari Midang. Dengan sebab
alasan inilah kemudian pemuda dusun Midang menggelar jalan sehat berjama’ah
tersebut dengan mengisinya dengan pemungutan sampah secara berjama’ah,
membersihkan kali, memotong rumput liar yang merusak keindahan kali dan
membersihkan gang-gang warga yang selalu menjadi sumber timbulnya penyakit
demam berdarah.
Fathurrahim selaku
ketua panitia pada lomba jalan sehat berjama’ah ini mengharapkan agar seluruh
lapisan masyarakat dusun midang terlebih khusus kepada pemuda desa midang untuk
selalu menyadari pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dengan tidak membuang
sampah sembarangan. Dusun yang berbudaya, religious dan maju bisa diukur secara
sederhana dengan melihat kebersihan lingkungannya, ujarnya lebih tegas.
Semoga dengan adanya
lomba ini, midang terus berbenah dan kemudian bisa menjadi corong perubahan
kecamatan gunung sari yang lebih maju.
Asikk
BalasHapus