Melukis dan kemerdekaan

17 Agustus 1945 kerap menjadi tanggal dan tahun sakral di Indonesia. hampir semua lapisan masyarakat indonesia larut dalam kebahagiaan karena menyambut hari kemerdekaan bangsa Indonesia. itu memang wajar, bahkan harus dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat indonesia.
kemerdekaan adalah hasil final perjuangan para pahlawan mengusir penjajah yang dengan suka hati merampas isi bumi negara Indonesia. Keringat, darah bahkan nyawa pun telah menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan demi mengibarkan bendera merah putih di bumi Indonesia.
kemerdekaan memang salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap individu manusia, kemerdekaan berpikir, berjalan, pun kemerdekaan beragama. kesemuanya merupakan hak individu selama itu semua tidak melanggar norma-norma yang bisa mengusik kenyamanan orang lain.

kemerdekaan haruslah melahirkan sebuah karya karena sesungguhnya kita telah terbebas dari belenggu pengikat. mengisi kemerdekaan tentunya tidak lagi dengan berperang, melainkan dengan mempertahankan dan mengembangkan potensi alam dan potensi manusia indonesia secara utuh.

tepatnya di Desa Midang dan Sesela, para pemuda sebagai penerus bangsa, berusaha mengisi kemerdekaan dengan melukis. melukis merupakan luapan kedirian, luapan emosi bahkan bisa jadi luapan kemerdekaan itu sendiri. para remaja di Desa Midang dan Sesela telah memberikan trobosan cerdas kepada pemuda Indonesia bahwa arti kemerdekaan haruslah ditampilkan dengan karya nyata dan mendidik.

lukisan pertama adalah goresan tangan saudara sabri yang menceritakan lima tokoh terkuat yang berkontribusi besar membangun peradaban dan kebudayaan desa sesela. kelima tokoh itu telah berhasil merubah mainset masyarakat sesela dan berhasil pula mengharumkan nama desa sesela. sedangkan lukisan kedua adalah goresan tangan adik ora, dia mencoba menggambar sosok perempuan hebat yang pernah dimiliki oleh Indonesia. iya, Ibu kartini. Tokoh perempuan yang tersohor memperjuangkan emansipasi wanita.

sebagai tokoh perempuan, kartini memandang bahwa wanita bukanlah makhluk yang diciptakan hanya untuk memuaskan nafsu laki-laki. mereka juga punya hak berpendidikan, berpolitik dan hak berkarya. wanita harus berani melawan setiap tirani yang selama ini membelenggu.